HOTEL SYARIAH TERKEMUKA DI PADANG, Hotel yang berkonsep Muslim Friendly Hotel atau berkonsep Halal Hotel.
Hotel Rangkayo Basa sebagai hotel yang berkonsep hotel halal atau muslim friendly berada di pusat kota Padang. Beralamat di Jl.Hangtuah No 211 Padang, hadir dengan konsep Syariah Islam, Grand Openingpada tanggal 27 April 2013 sekaligus diresmikan oleh wali kota Padang yang menjabat saat itu.
Bangunan hotel terdiri dari empat lantai dengan jumlah kamar pada awalnya sebanyak 29 kamar. Karena banyaknya permintaan pasar, maka mulai April 2014 jumlah kamar menjadi 52 kamar, pada tahun 2018 menambah satu kamar lagi, jadi total keseluruhan menjadi 53 Kamar. Hotel ini memiliki tiga macam kelas atau tipe dan pada bulan Nopember 2014 hotel sudah dilengkapi dengan fasilitas Lift.
Fasilitas dan pelayanan hotel antara lain: Musholla, 24 pelayanan Room Service, Coffee Shop, Meeting & Functional Room, Weeding Package, Kursus Table Manner, wi-fi diseluruh area hotel, TV cabel, Laundry & dry Clean, Air Port Sevice dan area Parkir yang cukup memadai.
Sejarah Nama Hotel Rangkayo Basa
Generasi Pertama Dt. Rangkayo Basa
Nama Datuk Rangkayo Basa mempunyai arti sejarah yang cukup luas. Gelar Datuk Rangkayo Basa hadir pertama kali pada abat ke 19 di Guguk Tinggi, disandang oleh bapak Muhammad Shaleh Dt. Rangkayo Basa . Pada masa itu beliau dikena sebagai pedagang yang cukup berjaya . Tidak saja bagaimana cara menguasai pasar tetapi juga dikenal sebagai pedagang yang sangat memperhatikan nilai nilai islam, beliau lahir pada tanggal 13 Rabiul Awal 1257H.
Muhammad Shaleh Dt Rangkayo Basa layak menjadi inspiratif, beliau sosok saudagar Minangkabau abad ke XIX yang sukses. Kesuksesan beliau tidak diperoleh dengan mudah, tetapi diperoleh dengan kerja keras.
Beliau tidak saja hebat berdagang, namun juga dikenal pintar dan sangat taat beragama, perpaduan kedua hal tersebut yang menjadikan beliau sebagai saudagar besar pada masa itu.
Generasi Kedua Dt. Rangkayo Basa
Periode kedua gelar Datuk Rangkayo Basa disandang oleh Brigjen Polisi Kaharoedin Datuk Rangkayo Basa. Beliau merupakan tamatan sekolah; Opleidings School Voor Inlandsche Ambteneren ( OSVIA ) atau sekolah ( Pangreh-Praja ) di Fort De Kock ( Bukit Tinggi ) . Beliau memiliki istri bernama Mariah yang dinikahinya pada tahun 1926 merupakan tamatan Holandsch Inlandsche School ( HIS ) di Sigli DI Aceh, atau setingkat SD jaman sekarang.
Dalam perjalanan kariernya Brigjen Polisi Kaharoedin Dt.Rangkayo Basa pernah menduduki jabatan mulai dari Asisten Demang, Asisten Wedana Polisi, Kepala Poilsi Padang Luar Kota, kepala Polisi Karesidenan Riau, kepala Polisi Kota Padang, Kepala Polisi Provinsi Sumatera Tengah dan puncak kariernya, beliau sebagai Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Barat yang Pertama pada tahun 1958 sampai dengan 1965.
Pada masa kariernya menjadi Gubernur Sumatera Barat, beliau mengalami tekanan yang sangat berat atas munculnya PRRI, satu sisi sebagai wakil perpanjangan tangan pemerintah pusat di daerah, disisi lain sebagai pemimpin pada kawasan wilayah yang masyarakatnya sedang bergejolak atas ketidak puasan kepada pemerintah pusat. Untuk mengenang perjuangan dan jasa Brigjen Polisi Dt Kaharoedin Rangkayo basa, maka Polda Sumatera Barat membangun monumen yang berupa sebuah gedung pertemuan yang diberi nama “ Gedung Kaharoedin Datuk Rangkayo Basa” yang beralamat di Jl.S.Parman Kota Padang.
Generasi Ketiga Dt. Rangkayo Basa
Selanjutnya H Havid Dt. Rangkayo Basa ( pemilik Hotel Rangkayo Basa ) merupakan generasi ketiga setelah Muhammad Shaleh Dt.Rangkayo Basa dan Brigjen Polisi Kaharoedin Dt.Rangkayo Basa.
Beliau lahir di Bukit Tinggi pada tanggal 16 Oktober 1967, sebagai orang yang mempunyai latar pendidikan yang cukup tinggi, yaitu Sarjana Ekonomi, beliau tidak tertarik pada dunia kerja kantoran, beliau lebih senang menjadi pedagang dan pengusaha, dengan memulai kariernya sebagai pedagang emas sejak tahun 1993 . Sampai saat ini usahanya terus berkembang dan sudah mempunyai beberapa cabang toko emas di kota Padang Sumatera Barat dan juga daerah lain.
Keinginan beliau untuk mendirikan Hotel Syariah terwujud berkat kerja sama dengan Sofyan Hospitality Internasional ( SHI ) yang bermarkas di Jakarta. Dari sejarah dan profil dari tokoh Datuk Rangkayo Basa yang sangat menginspirasi dan sebagai Ninik Mamak dan mengenang ketokohan Datuk Rangkayo Basa, maka Hotel ini diberi nama HOTEL RANGKAYO BASA.
Konsep Syariah Hotel Rangkayo Basa Padang
Hadirnya Hotel Rangkayo Basa yang dikelola secara syariah ini diharapkan dapat menjadi syi’ar tentang kesan hotel menjadi lebih baik. Selama ini hotel di kota Padang dan Sumatera Barat pada umumnya di nilai negatif.
Hotel Rangkayo Basa diharapkan juga dapat membantu membuka lapangan kerja baru serta memenuhi kebutuhan dan permintaan kamar di kota Padang. Selain itu, Hotel muslim friendly ini juga diharapkan mengakomondasi semakin besarnya potensi wisata dikota Padang yang membutuhkan tempat menginap yang nyaman, tenang, aman dan yang pasti dijamin kehalalan dari segi menu makanannya.
Manajemen Hotel Rangkayo Basa awalnya bekerja sama dengan Sofyan Hospitality Internasional ( SHI ) di Jakarta. Setelah selama lima tahun dikelola oleh manajemen Sofyaninn, maka hotel berbasis syari’ah ini sejak Juni 2018 sudah mulai dikelola sendiri, .
Hotel Rangkayo Basa tetap bisa berkembang dan bersaing dengan hotel- hotel lain di kota padang dan tetap menjadi pilihan oleh para pelanggan yang selama ini sudah setia menjadi pelanggan Hotel Rangkayo Basa.
Saat ini manajemen Rangkayo Basa sudah mulai mengembangkan sayapnya dengan membeli sebuah hotel yang sudah beroperasi di kota Padang Panjang, yaitu Hotel Flaminggo dengan 44 kamar, tepatnya di Jl Sutan syahril No.411 Padang Panjang .
Alhamdulillah pada Januari tahun 2020 nama Flaminggo sudah resmi di ganti dengan Hotel Rangkayo Basa Padang-Panjang.
Selain itu manajemen Rangkayo Basa juga menambah properti baru, yaitu sebuah Guest House di daerah Andalas Padang Timur dan sudah mulai beroperasi pada Desember 2020. Sehingga total kamar yang dikelola oleh manajemen Group Rangkayo Basa saat ini berjumlah 115 kamar.
Baca Juga : Sejarah Perkembangan Wisata Halal di Sumatera Barat