Havid Rangkayo Basa Tokoh Minang Peduli Bisnis Syariah

Owner Hotel Rangkayo Basa  Haji Havid Datuk Rangkayo Basa SE, sudah lama berkibar di Sumatera Barat. Dia adalah sosok Pebisnis  Syariah, dan Jumat (1/3) malam seiring 17 tahun usia Padang Televisi dianugerahi sebagai “Tokoh Minang Peduli Bisnis Syariah.” Generasi ketiga Datuk Rangkayo Basa, yang berasal dari Guguk Tinggi, Bukittinggi ini, kini bergerak dalam bisnis perhotelan, Rangkayo Basa Group. Terdiri dari Hotel Rangkayo Basa Padang, Hotel Rangkayo Basa Padang Panjang, dan Guest House Rangkayo Basa, Andalas, Padang Timur. Ketiga hotel tersebut dikelola secara syariah atau lebih dikenal dengan muslim frendly, yakni hotel yang hadir untuk mengakomodir keberadaan wisatawan di kota Padang dan Padang Panjang, yang memerlukan penginapan nyaman,aman dan dijamin halal menunya. Nama hotel, diberi nama Rangkayo Basa, untuk mengenang perjuangan dan jasa generasi awal Datuk Rangkayo Basa. Muhamad  Shaleh Datuk Rangkayo Basa tercatat, sebagai generasi pertama, seorang saudagar Minang pada abad XIX yang sukses. Selain pintar berdagang juga taat beragama. Generasi kedua, Datuk Rangkayo Basa, adalah Brigjen Polisi Kaharoedin Rangkayo Basa. Dia adalah mantan Kepala Polisi Sumatera Tengah, setelah sebelumnya menjabat berbagai posisi penting di zamannya,  Kepala Polisi Padang Luarkota,Kepala Kepolisian Keresidenan Riau, Kepala Polisi Kota Padang. Puncak kariernya sebagai Kepala Polisi Sumteng dan sebagai Gubernur Sumbar tahun 1958-1965. Artinya, H. Havid Dt. Rangkayo Basa, merupakan generasi ketiga Datuk Rangkayo Basa. Lahir 16 Oktober 1967 di Bukittinggi, H Havid Dt. Rangkayo Basa,  sejak muda tak tertarik bekerja kantoran. Mungkin karena dalam dirinya mengalir darah saudagar dari sang kakek. Maka, jauh sebelum mengembangkan bisnis hotel syariah, Havid bergerak sebagai pedagang emas. Sampai saat ini, usahanya telah berkembang, memiliki cabang toko emas di kota Padang dan berbagai kota di Sumbar, dengan bendera Toko Mas Sumatera Jaya, dan Toko Mas Ratu. Memajukan ekonomi berdasarkan prinsip-prinsip bisnis syariah menjadi jalan hidup seorang Havid Rangkayo Basa dan ini senantiasa disuarakannya dimana-mana. Sumbar memiliki potensi besar menjadi pusat industri halal di Indonesia. Karena, Sumbar memiliki kekayaan alam dan budaya yang menarik bagi wisatawan muslim. Terutama dalam posisi sebagai Ketua PPHI (Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia) DPD Sumatera Barat. H. Havid Dt. Rangkayo Basa terus  bergerak mempromosikan pariwisata halal Sumatera Barat dan Indonesia. Peran lain dimainkan Havid, dalam posisinya sebagai Ketua DPD PPHI Sumbar, Ketua APEPI (Asosiasi Pedadang Emas Permata) Wilayah Sumbar. “Melalui prinsip bisnis Syariah, dan Halal, kita ingin berkontribusi untuk mendorong kemajuan pariwisata Sumatera Barat khususnya dan Indonesia pada umumnya,” ujar Havid, owner Rangkayo Basa Hotel ini suatu ketika. Dengan berkembangnya pariwisata, terutama ada peran bisnis syariah dan wisata halal di dalamnya, H.Havid Havid Dt. Rangkayo Basa berharap makin terbukanya sektor lapangan kerja.”Lapangan kerja identik dengan kesejahteraan masyarakat,” tambah putra Guguak Tinggi ini lagi. Dan wisata halal, menurut H.Havid Dt.Rangkayo Basa, merupakan bagian dari syariah, dan syariah sendiri telah menjadi falsafah kehidupan orang Minangkabau. “Adat bersandi syarak, syarak bersendi Kitabullah, Syarak mangato, adat memakai. Adat bapaneh, Syarak Berlindung,” ujar Havid yang mejadikan filosofi ini, komitmennya dalam organisasi DPD-Persatuan Pengusaha Halal Indonesia, demi memantapkan bisnis syariah. Selain aktif dalam bisnis syariah, H.Havid Dt Rangkayo Basa, juga hadir dalam berbagai organisasi bisnis dan sosial kemasyarakatan. Seperti, salah seorang pengurus Masjid Taqwa Muhamadiyah Sumbar, juga pendiri Yayasan pendidikan Hubbul Whatan di Bukittinggi, dan Yayasan Cendana Andalas di Padang. Ini, merupakan bagian dari kepeduliaan seorang H.Havid Dt. Rangkayo Basa terhadap pembangunan sumberdaya manusia. “Kita berharap bisa melahirkan generasi emas, generasi berbasis alquran,” ungkap H.Havid yang juga aktif di Kadin Sumbar. Langkah Havid Datuk Rangkayo Basa ini, mendapat respons positif, kerabatnya, Alexandra Datuk Tumanggung, Haji Edi Nushasdy, serta Guswandi.”Pak Havid sangat mengispirasi, semoga ke depan, akan lahir havid-havid baru,” ujar mereka serempak. Dan, anugerah Tokoh Minang Peduli Bisnis Syariah dari Padang TV merupakan pengakuan atas kiprah dan komitmen, tidak hanya untuk Haji Havid tetapi juga keluarga besar Rangkayo Basa. Selamat. Hazimah, admin dpd.pphi.sumbar Baca Juga MUSDA II PPHI DPD Sumatera Barat

HOTEL RANGKAYO BASA  Raih Penghargaan Padang Tourism Award 2023

Hotel Juara 3 Padang Tourism Award 2023. Padang, di kutif dari  rakyatsumbar.id – Hotel Rangkayo Basa  Padang baru saja menerima penghargaan dari Walikota Padang Hendri Septa,B.Bus.(Acc),MIB yakni Piagam Penghargaan Padang Tourism Award 2023. Acara malam penghargaan ini digelar di Youth Center Padang Jalan Bagindo Aziz Chan pada tanggal 11 Desember 2023. Pada kesempatan ini Hotel Rangkayo Basa Padang meraih penghargaan sebagai Juara 3 kategori Hotel Peduli Pariwisata ,setelah melalui proses nominasi sejak beberapa bulan yang lalu. Penghargaan diserahkan langsung oleh Yudi Indra Syani, S.Sit, MT selaku Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang disaksikan Walikota Padang, Hendri Septa,B.Bus.(Acc),MIB Penghargaan yang diberikan  ini menujukan komitmen Hotel Rangkayo Basa, bahwa  kualitas dan pelayanan yang bisa diterima dan di apresiasi oleh  seluruh tamunya. Hotel Rangkayo Basa Padang sangat bangga atas penghargaan Padang Tourism Award 2023 ini. Dalam penghargaan Padang Tourism Award ini Juara 1 diberikan kepada The ZHM Premiere Hotel dan Juara 2 diberikan kepada Hotel Pangeran Beach. Pelayanan dalam industri perhotelan adalah suatu ujung tombak yang utama, Hotel Rangkayo Basa Padang tetap dapat mempertahankan kualitas pelayanannya, dan dengan diterimanya penghargaan ini akan menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan pengembangan inovasi produk, kualitas pelayanan, memajukan industri pariwisata, serta memberikan pengalaman yang tidak terlupakan kepada setiap tamu yang menginap maupun berkunjung ke Kota Padang. Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa penghargaan tersebut merupakan kepercayaan dari masyarakat dan apresiasi bagi seluruh jajaran di Hotel Rangkayo Basa Padang, mengingat Padang Tourism Award 2023 merupakan indikator keberhasilan pencapaian atas langkah Hotel Rangkayo Basa dalam mendukung program pariwisatra di kota Padang, termasuk pengembangan wisata halal di kota Padang. Selain menumbuhkan kepercayaan, penghargaan ini semakin menguatkan komitmen kami dan memotivasi seluruh karyawan dalam melanjutkan program transformasi untuk menjadikan Hotel Rangkayo Basa Padang sebagai perusahaan yang kompetitif, selalu relevan dengan perkembangan dan tuntutan pelanggan, dan dapat menjadi kebanggaan bangsa dan negara. Sekedar informasi Padang Tourism Award 2023 merupakan penghargaan yang diberikan kepada perusahaan dan institusi di bidang kepariwisataan yang telah menunjukkan peran dan kontribusi dalam pengembangan industri kepariwisataan pada umumnya. dan sebelum menjadi Juara 3 kategori Hotel Peduli Pariwisata, Hotel Rangkayo Basa Padang adalah hotel yang dikunjungi oleh tim penilai dari Indonesian Muslim Travel Index ( IMTI ) dan mengantarkan Sumatera Barat meraih peringkat 3 dalam IMTI. Penghargaan diberikan atas dasar penilaian yang dilakukan oleh tim juri yang terdiri dari unsur industri, akademi, dan pengamat kepariwisataan. (pphi sumbar)

SUMBAR SANGAT SERIUS MENINGKATKATKAN RANGKING IMTI 2023

Rapat persiapan kunjungan tim penilai IMTI

Rapat persiapan kunjungan tim penilai IMTI Indonesia Muslim Travel Index 2023 | Padang, 07 Juli 2023. Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui Kabid. Destinasi bapak Doni memimpin rapat persiapan menyambut kedatangan tim penilai Indonesia Muslim Travel Index 2023 yang sebelumnya  pada tahun 2019 pariwisata Sumatera Barat  masuk 5 besar Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) , peringkat 1 diraih oleh Lombok, peringkat dua oleh DI Aceh, peringkat 3 diraih oleh Riau&Kepri dan peringkat ke empat di raih oleh DKI Jakarta. Di tahun 2023 ini Sumatera Barat mentargetkan menjadi peringkat 3 besar Indonesia Travel Index. Pada hari Kamis 06 Juli 2023 dinas pariwisata mengumpulkan seluruh asosiasi pariwisata beserta OPD terkait untuk mematangkan persiapan kunjungan para penilai dari Jakarta. Dalam rapat persiapan itu disepakati tempat-tempat yang akan di kunjungi sebagai tempat yang mempresentasikan sebagai destinasi wisata halal antara lain; Sebagai informasi, prestasi indonesia dalam pengembangan pariwisata halal pada tahun 2023 Indonesia menempati rangking 1 bersama-sama Malaysia dalam ajang Global Muslim Travel Index. Pphi.dpd.sumaterabarat. Baca Juga, SEJARAH PERKEMBANGAN WISATA HALAL DI SUMATERA BARAT

Apa saja Kriteria Hotel Syariah?

Kriteria Hotel Syariah Berdasarkan PERMENPAREKRAF No . 2 Tahun 2014 Oleh : Widadi Handoyo ( Sekretaris Executive DPD PPHI Sumatera Barat dan General Manager di Hotel Rangkayo Basa Group ) Pariwisata halal atau saat ini istilahnya diperhalus dengan wisata ramah muslim belakangan sudah menjadi pembicaraan hangat hampir diseluruh kalangan, terutama yang bergerak pada bidang pariwisata. Saat ini bahkan sudah banyak kampus yang membuka porgram studi pariwisata halal. Berbicara tentang Pariwisata Halal tentu tidak bisa terlepas dengan ketersediaan penginapan syariah atau penginapan halal. Bagi masyarakat yang tertarik untuk mendirikan hotel atau penginapan syariah, beriku akan kita bahas sedikit gabmbaran tentang kriteria hotel syariah berdasarkan PERMENPAREKRAF NO 2 tahun 2014. Meskipun peraturan ini telah dicabut, namun belum ada pengganti peraturan yang berkaitan dengan hotel syariah. Peraturan ini masih sangat relevan sebagai acuan untuk mendirikan hotel syariah. Peraturan ini juga yang diadopsi dan menjadi acuan Pemerintah Sumatera Barat dalam menerbitkan Peraturan Gubernur No 19 tahun 2022 tentang pelaksanaan pariwisata halal. Kriteria Hotel Syariah terdiri dari dua jenis kriteria, yaitu ; Selanjutnya akan kita bahas secara rinci dari dua kriteria tersebut. KRITERIA HOTEL SYARIAH HILAL 1 Aspek Produk A. Toilet Umum (Public Rest Room) B. Kamar Tidur Tamu C. Kamar Mandi Tamu D. Dapur E. Ruang Karyawan F. Ruang Ibadah G. Kolam Renang H. Spa Aspek Pelayanan A. Manajemen Usaha B. Sumber Daya Manusia KRITERIA HOTEL SYARIAH HILAL 2 ASPEK PRODUK A. Lobby B. Front Office C. Toilet Umum ( Public Rest Room) D. Kamar Tidur Tamu E. Kamar Mandi Tamu F. Dapur G. Ruang Karyawan H. Kolam Renang I. Spa ASPEK PELAYANAN A. Kantor Depan B. Tata Graha C. Makan dan Minum D. Public Bar E. Olahraga, Rekreasi dan Kebugaran F. Kolam Renang G. Spa (Apabila Ada) H. Konsultasi I. Fasilitas Hiburan ASPEK PENGELOLAAN A. Organisasi B. Manajemen Usaha C. Sumber Daya Manusia

Dinas Pariwisata Sumbar Sosialisasikan Pergub 19 Tahun 2022

PPHI mengutip berita dari topsatu Selasa, 28 Feb 2023 | 10:04 Kabid Destinasi dan Industri Pariwisata Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat Doni Hendra.(ist) BATUSANGKAR – Dinas Pariwisata Sumatera Barat gelar sosialisasi Peraturan Gubernur (Pergub) Sumbar Nomor 19 Tahun 2022 Tentang Peraturan Pelaksanaan Perda No 1 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Pariwisata Halal. Pergub ini disosialisasikan pada pengusaha pariwisata dienam kabupaten-kota, diantaranya pada pengusaha hotel, guide, rumah makan dan restoran dan instansi terkait lainnya kemarin di Emersia Hotel, Batusangkar. Kabid Destinasi dan Induatri Pariwisata Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat Doni Hendra mengatakan, jika Pergub ini diterbitkan untuk menopang wisata halal Sumbar. Diutarakannya, dalam wisata halal itu tidak hanya fokus bagi wisatawan muslim saja, akan tetapi untuk semua wisatawan yangberkunjung. Pelaku industri pariwisata harus bisa menyebarkan informasi terkait Pergub tersebut di wilayahnya. “Wisata Halal itu juga akan dinikmati wisatawan non muslim atau wisatawan yang membutuhkan, karena para wisatawan mancanegar cendrung mencari lokasi-lokasi yang terjaga kebersihan dan kenyamanannya, dimana kebersihan dan kenyamanan merupakan bagian dari wisata halal sendiri,” ujar Doni, saat dijumpai usai pembukaan. Doni menjelaskan, tujuan dari wisata halal sendiri tentunya untuk merangsang peningkatan tingkat kunjungan ke Sumbar, tentunya dengan pelayanan yang lebih ekstra. “Target wisatawan mancanegara yang dominan selama ini dari Malaysia, mereka lebih suka mencari destinasi yang ramah, nyaman, bersih, serta mencari penginapan yang tempat ibadahnya disediakan dengan baik,” ungkapnya. Namun, kondisi yang dicari wisatawan mancanegara pada umumnya, hampir sama dengan wisatawan dari Malaysia. Diutarakan, khusus wisata halal, hendaknya tempat penginapan memiliki tempat ibadah atau mushollah yang jelas, memiliki tanda atau arah kiblat yang jelas, serta terjaga kebersihan dan kenyamanannya. Pihak hotel diminta agar memperhatikan hal tersebut guna mendukung konsep wisata halal yang diusung saat ini. Dimana setiap hotel tidak hanya mencari lokasi yang asal-asalan untuk dijadikan sebagai tempat ibadah. “Kadang kita temukan tempat ibadah yang ada di hotel berada dipinggir, ruangan kecil, dan terkesan asal-asalan. Selain itu arah kiblat juga kurang jelas. Tidak ada salahnya menggunakan arah kiblat yang bisa dilihat, karena hal itu tidak mengganggu pengunjung,” bebernya. Khusus Konsep Wisata Halal sebutnya, memang harus lebih muslim friendly atau ramah muslim. “Untuk mewujudkan program itu, kita bisa melakukan intervensi pada destinasi yang dipilih agar destinasi itu bisa lebih tergali potensinya untuk dikembangkan,” sebutnya. Pada tahun 2021 lalu terang Doni, ada tiga daerah yang dipilih menjadi pilot project destinasi wisata halal, diantaranya Kawasan Danau Kembar di Solok, kemudian Islamic Center Padang Panjang, dan Istano Basa Pagaruyung di Tanahdatar. Tahun ini, ada tiga destinasi lainnya yang masuk pilot project wisata halal, diantaranya Pantai Carocok Painan di Pesisir Selatan, Kawasan Pantai Padang, dan Kota Bukittinggi. “Secara amanah, dengan adanya lokasi kawasan wisata halal itu berarti kita telah menjalankan amanah dari Pergub tersebut,” terangnya. Doni menerangkan jika sosialisasi yang digelar akan dilakukan tiga tahap. Dimana untuk tahap awal ini dilalukan terhadap enam kabupaten kota yang terdiri dari pengusaha pariwisata seperti pengusaha homestay, rumah makan restoran, spa, biro perjalanan, dan ekraf. Dalam sosialisasi tersebut dihadirkan pemateri Ahmad Wira yang merupakan Dekan FEBI UIN Imam Bonjol Padang dan sekaligus Direktur Eksekutif KDEKS Sumbar yang merupakan salah satu tim ahli pembuatan Pergub. Kemudian juga dihadirkan pemateri Ketua Tim Ahli Penyusunan pergub No 19 tahun 2022 Sari Lenggogeni dari Unand. (ydi)