Sumbar Sabet Top 3 Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2023

HOTEL RANGKAYO BASA, menjadi salah satu destinasi yang dikunjungi oleh tim penilai IMTI 2023, yang mengantarkan Sumatera Barat meraih peringat 3 IMTI. Indonesia Muslim Travel Index tahun 2023, destinasi yang lain yang di kunjungi oleh tim penilai IMTI antara lain, kategori tempat belanja adalah Plaza Andalas, kategori restoan halal Lamun Ombak, kemudian yang mewakili tempat ibadah adalah Masjid Raya Sumbar dan Masjid Al-Hakim, sedangkan yang mewakili destinasi wisata adalah Pantai Padang. Anugerah IMTI diserahkan oleh menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno kepada Kepala Dinar Pariwisata Sumatera Barat Luhur Budianda di Jakarta Convention Center (JCC) DKI Jakarta, Rabu 25 Oktober 2023 Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) kembali berhasil meraih penghargaan tingkat nasional. Setelah pada tahun 2019 masuk 5 besar IMTI, pada tahun 2023 ini peringkat tersebut naik menjadi 3 besar peringkat IMTI, itu datang dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, karena Sumbar dinilai berhasil dalam pengembangan pariwisata halal yang ditandai dengan raihan peringkat tiga dalam penilaian Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2023. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno di Jakarta Convention Center (JCC) DKI Jakarta, Rabu (25/10) diterima langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Luhur Budianda. Penghargaan tersebut diserahkan dalam acara Internasional Halal Tourism Summit (IHTS) 2023 yang merupakan bagian dari rangkaian acara The Indonesia Sharia Ekonomic Festival (ISEF) 2023. ISEF 2023 diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Crescent Rating, Bank Indonesia (BI), Komite Nasional Ekonomi Syariah (KNEKS), Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), dan Pusat Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI). Saat dihubungi terpisah, Gubernur Mahyeldi Ansharullah mengatakan apresiasi ini merupakan bukti besarnya komitmen Sumbar dalam pengembangan pariwisata halal. Ia kemudian menuturkan, dirinya diwakili oleh Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Luhur Budianda saat menerima penghargaan karena pada waktu bersamaan dirinya mesti mendampingi kunjungan kerja Presiden di Sumbar. “Penilaian Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) terkait bagaimana perkembangan pariwisata halal dan aplikasi pariwisata halal di daerah. Kita dinilai berhasil dalam hal itu,” ucap Gubernur Mahyeldi. Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Luhur Budianda menjelaskan berdasarkan penilaian panitia, Sumbar memiliki beberapa kelebihan dalam pengembangan pariwisata halal di antaranya pergerakan yang luar biasa pentahelix pariwisata, Sumbar juga memiliki peraturan yang khusus mengatur tentang pariwisata halal. Kemudian tingginya komitmen kepala daerah untuk pengembangan industri halal, aktifnya dukungan dari media digital dan road map pariwisata dan kegiatan yang ramah Muslim. Lebih lanjut ia mengungkapkan, penilaian IMTI diikuti oleh 15 provinsi yang sudah diakui oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI bersama PPHI sebagai provinsi ramah Muslim dari total 38 provinsi yang ada di Indonesia. Dari penilaian panitia, Nusa Tenggara Barat berhasil mendapatkan peringkat pertama diikuti Aceh, Sumbar, DKI Jakarta, dan Jawa Tengah. Prestasi yang diterima Sumbar itu, sambungnya, lebih meningkat dibandingkan dengan penilaian tahun 2020 lalu, yang menempatkan Sumbar pada posisi lima secara nasional. Penilaian IMTI diikuti oleh 15 provinsi yang sudah diakui oleh kementerian parwisata dan ekonomi kreatif bersama PPHI sebagai provinsi ramah muslim dari 38 provinsi di Indonesia. Lebih jauh disampaikannya, kelebihan Sumatera Barat meliputi adanya regulasi Perda No 1 tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Pariwisata Halal. Komitmen yang k kuat dari gubernur dan wakil gubernur yang dijabarkan oleh salah stakeholder ya yaitu dinas parwisata selain OPD dan stake holder lainnya. Pergerakan luar biasa dari pentahelix parwisata halal Sumatera barat baik dari perguruan tinggi, Pemda kabupaten kota, BI, KDEKS, PPHI sumetera barat, pengurus mesjid, pusat perbelanjaan/mal/, rumah makan dan restoran, masyarakat dan media Sumatera barat saling dukung untuk pariwisata ramah muslim. Lalu, adanya media digitalisasi yang terangkum dalam e-book visit beautiful west Sumatera barat 2023 mengenai parwisata ramah muslim. Ditambah tahun ini ada dokumen pendukung selama bentuk road map parwisata halal Sumatera barat. Serta berbagi iven pariwisata ramah muslim baik diadakan oleh Pem provinsi dan Pem Kab/kota yang dirangkum dalam iven visit beuatiful west Sumatera barat tahun 2023. Katanya, Indonesia Muslim Travel Index itu sendiri adalah sebuah kegiatan yang langsung mengadopsi kriteria yang diterapkan Mastercard cresenRating Global Muslim Travel Index (GMTI) yang mengukur sejauh mana kesiapan sebuah destinasi wisata dapat meningkatkan daya saing dan daya tariknya untuk menggarap pasar parwisata ramah muslim yang sudah menjadi pasar utama wisatawan mancanegara dan Nusantara dengan melibatkan seluruh stake holder baik pemerintah, perguruan tinggi, industri pariwisata, masyrakat dan media.(*)

SUMBAR SANGAT SERIUS MENINGKATKATKAN RANGKING IMTI 2023

Rapat persiapan kunjungan tim penilai IMTI

Rapat persiapan kunjungan tim penilai IMTI Indonesia Muslim Travel Index 2023 | Padang, 07 Juli 2023. Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui Kabid. Destinasi bapak Doni memimpin rapat persiapan menyambut kedatangan tim penilai Indonesia Muslim Travel Index 2023 yang sebelumnya  pada tahun 2019 pariwisata Sumatera Barat  masuk 5 besar Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) , peringkat 1 diraih oleh Lombok, peringkat dua oleh DI Aceh, peringkat 3 diraih oleh Riau&Kepri dan peringkat ke empat di raih oleh DKI Jakarta. Di tahun 2023 ini Sumatera Barat mentargetkan menjadi peringkat 3 besar Indonesia Travel Index. Pada hari Kamis 06 Juli 2023 dinas pariwisata mengumpulkan seluruh asosiasi pariwisata beserta OPD terkait untuk mematangkan persiapan kunjungan para penilai dari Jakarta. Dalam rapat persiapan itu disepakati tempat-tempat yang akan di kunjungi sebagai tempat yang mempresentasikan sebagai destinasi wisata halal antara lain; Sebagai informasi, prestasi indonesia dalam pengembangan pariwisata halal pada tahun 2023 Indonesia menempati rangking 1 bersama-sama Malaysia dalam ajang Global Muslim Travel Index. Pphi.dpd.sumaterabarat. Baca Juga, SEJARAH PERKEMBANGAN WISATA HALAL DI SUMATERA BARAT

3 DESTINASI WISATA HALAL SUMATERA BARAT

3 DESTINASI WISATA HALAL SUMATERA BARAT Oleh: Widadi Handoyo ( Sekretaris Executive DPD PPHI Sumbar dan General Manager Hotel Rangkayo Basa ) Pasca berakhirnya pandemi Covid19 seakan jadi momentum kebangkitan dunia pariwisata Sumatera Barat. Sumatera Barat terus berbenah mengembangkan potensi wisata yang dimiliki. Ranah Minang terus menggali dan mengembangkan pariwisatanya, dengan diterbitkannya perda dan pergub tentang wisata halal, sumatera Barat terlihat sangat serius untuk mengembangkan wisata halal ini. Sumbar sebagai salah satu provinsi yang berhasil meraih 4 penghargaan pada Anugerah Desa Wisata Tahun 2021, terus melengkapi kemampuan dunia pariwisatanya dalam melayani para wisatawan, salah satu kelengkapan ini adalah memberikan fasilitas yang dibutuhkan oleh wisatawan muslim. Kelengkapan fasilitas buat wisatawan muslim inilah yang kita kenal sebagai Wisata Halal atau Muslim Friendly Tourism atau wisata ramah muslim. Yang lebih menguatkan adalah prestasi pada tahun 2016 Sumatera Barat berhasil meraih 3 best kategori dalam ajang World Halal Tourism Award. Dengan menyabet 3 kategori penghargaan yaitu, World’s Best Halal Destination, World’s Best Halal Tour Operator, dan World’s Best Halal Culinary Destination. Keberhasilan tersebut merupakan sebuah prestasi yang membanggakan tentunya, tapi Sumatera Barat tidak mau terbuai dengan keberhasilan tersebut. Sebuah payung hukum berupa Perda Nomor 1 Tahun 2020 dan Peraturan Gubernur No.19 tahun 2022 telah diterbitkan oleh Pemprov Sumbar, sebagai dasar dalam pengembangan Wisata Halal di Ranah Minang.  Pengembangan wisata halal akan terus berlanjut, dan saat ini adalah momentum yang tepat karena Pemerintah Pusat melalui Kemenparekraf/Baparekraf menjadikan wisata halal sebagai salah satu program utama. Dengan adanya dukungan penuh dari Kemenparekraf, Sumbar sangat siap menyambut wisatawan dari berbagai kalangan. Wisatawan Muslim tidak perlu lagi khawatir akan ketersediaan fasilitas ibadah dan kuliner halal di tempat wisata yang mereka kunjungi. Dari sekian banyak tempat wisata di Sumbar, sebagian besar telah menerapkan konsep wisata halal. Sebuah konsep yang selaras dengan prinsip “adat basandi Syara’, Syara’ basandi Kitabullah” orang Minang. Mengutip ucapan Wakil Presiden K.H Ma’ruf Amin, konsep wisata halal ada pada layanan yang ditawarkan, bukan merubah objek atau tempat wisata tersebut. Halal tersebut berupa penyediaan kuliner atau makanan, ketersediaan tempat ibadah, hotel atau penginapan, serta fasilitas kesehatan yang semuanya telah memenuhi standar kehalalan.  Menurut kepala dinas pariwisata Sumatera Barat bpk Luhur Budianda, untuk persiapan tahun kunjungan pariwisata 2023 atau tahun Visit Beautiful West Sumatera, Sumatera Barat telah menetapkan 3 daerah tujuan wisata halal, yakni antara lain; Kesemua tempat tersebut sudah mengadopsi konsep Wisata Halal yang digaungkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.Sesuai panduan dari Kemenparekraf/Baparekraf, penyelenggaraan pariwisata halal merujuk pada layanan tambahan amenitas, atraksi, dan aksesibilitas untuk memenuhi pengalaman, kebutuhan, dan keinginan wisatawan muslim. Berdasarkan panduan tersebut, ringkasnya adalah tempat wisata harus bisa menyediakan fasilitas yang Islami kepada wisatawan muslim. Hal tersebut tentu saja tidak untuk merubah suatu tempat wisata khusus buat wisatawan muslim semata. Sebenarnya konsep wisata halal ini sudah lebih dulu dikembangkan di luar negeri, bahkan di negara-negara non-OkI (bukan negara peserta Organisasi Konferensi Islam). Dan konsep yang diterapkan pun mirip seperti panduan dari Kemenparekraf yaitu penyediaan fasilitas yang halal buat wisatawan muslim. Dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, sudah sepatutnya Indonesia turut andil menjadi pemain utama dalam industri pariwisata. Sementara itu, Sumatera Barat sebagai salah satu provinsi yang mengedepankan pariwisata, tentunya sudah sangat siap menyokong Program Wisata Halal. Ranah Minang semakin lengkap sebagai destinasi wisata dengan bermacam konsep wisatanya. Bagi para wisatawan yang akanmelakukan perjalanan atau jelajah wisata halal di Sumatera Barat, juga tidak perlu khawatir, karena di Sumatera Barat juga sudah ada penginapan atau hotel yang sudah berkonsep syariah atau Muslim Friendly hotel, yaitu Hotel Rangkayo Basa Groups. Rangkayo Basa ini merupakan pelopor hotel syariah di Sumatera Barat, saat ini selain di kota Padang, Hotel Rangkayo Basa juga sudah ada di kota Padang panjang.

PROFILE HOTEL SYARIAH TERKEMUKA DI PADANG

HOTEL SYARIAH TERKEMUKA DI PADANG, Hotel yang berkonsep Muslim Friendly Hotel atau berkonsep Halal Hotel. Hotel Rangkayo Basa sebagai hotel yang berkonsep hotel halal atau muslim friendly berada di pusat kota Padang. Beralamat di Jl.Hangtuah No 211 Padang, hadir dengan konsep Syariah Islam, Grand Openingpada tanggal 27 April 2013 sekaligus diresmikan oleh wali kota Padang yang menjabat saat itu. Bangunan hotel terdiri dari empat lantai dengan jumlah kamar pada awalnya sebanyak 29 kamar. Karena banyaknya permintaan pasar, maka mulai April 2014 jumlah kamar menjadi 52 kamar, pada tahun 2018 menambah satu kamar lagi, jadi total keseluruhan menjadi 53 Kamar. Hotel ini memiliki tiga macam kelas atau tipe dan pada bulan Nopember 2014 hotel sudah dilengkapi dengan fasilitas Lift. Fasilitas dan pelayanan hotel antara lain: Musholla, 24 pelayanan Room Service, Coffee Shop,  Meeting & Functional Room, Weeding Package, Kursus Table Manner, wi-fi diseluruh area hotel, TV cabel, Laundry & dry Clean, Air Port Sevice dan area Parkir yang cukup memadai. Sejarah Nama Hotel Rangkayo Basa Generasi Pertama Dt. Rangkayo Basa Nama Datuk Rangkayo Basa mempunyai arti sejarah yang cukup luas. Gelar Datuk Rangkayo Basa hadir pertama kali pada abat ke 19 di Guguk Tinggi, disandang oleh bapak Muhammad Shaleh Dt. Rangkayo Basa . Pada masa itu beliau dikena sebagai pedagang yang cukup berjaya . Tidak saja bagaimana cara menguasai pasar tetapi juga dikenal sebagai pedagang yang sangat memperhatikan nilai nilai islam, beliau lahir pada tanggal 13 Rabiul Awal 1257H. Muhammad Shaleh Dt Rangkayo Basa layak menjadi inspiratif, beliau sosok saudagar Minangkabau abad ke XIX yang sukses. Kesuksesan beliau tidak diperoleh dengan mudah, tetapi diperoleh dengan kerja keras. Beliau tidak saja hebat berdagang, namun juga dikenal pintar dan sangat taat beragama, perpaduan kedua hal tersebut yang menjadikan beliau sebagai saudagar besar pada masa itu. Generasi Kedua Dt. Rangkayo Basa Periode kedua gelar Datuk Rangkayo Basa disandang oleh Brigjen Polisi Kaharoedin Datuk Rangkayo Basa. Beliau merupakan tamatan sekolah; Opleidings School Voor Inlandsche Ambteneren ( OSVIA ) atau sekolah ( Pangreh-Praja ) di Fort De Kock ( Bukit Tinggi ) . Beliau memiliki istri bernama Mariah yang dinikahinya pada tahun 1926 merupakan tamatan Holandsch Inlandsche School ( HIS ) di Sigli DI Aceh, atau setingkat SD jaman sekarang. Dalam perjalanan kariernya Brigjen Polisi Kaharoedin Dt.Rangkayo Basa pernah menduduki jabatan mulai dari Asisten Demang, Asisten Wedana Polisi, Kepala Poilsi Padang Luar Kota, kepala Polisi Karesidenan Riau, kepala Polisi Kota Padang, Kepala Polisi Provinsi Sumatera Tengah dan puncak kariernya, beliau sebagai Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Barat yang Pertama pada tahun 1958 sampai dengan 1965. Pada masa kariernya menjadi Gubernur Sumatera Barat, beliau mengalami tekanan yang sangat berat atas munculnya PRRI, satu sisi sebagai wakil perpanjangan tangan pemerintah pusat di daerah, disisi lain sebagai pemimpin pada kawasan wilayah yang masyarakatnya sedang bergejolak atas ketidak puasan kepada pemerintah pusat. Untuk mengenang perjuangan dan jasa Brigjen Polisi Dt Kaharoedin Rangkayo basa, maka Polda Sumatera Barat membangun monumen yang berupa sebuah gedung pertemuan yang diberi nama “ Gedung Kaharoedin Datuk Rangkayo Basa” yang beralamat di Jl.S.Parman Kota Padang. Generasi Ketiga Dt. Rangkayo Basa Selanjutnya H Havid Dt. Rangkayo Basa ( pemilik Hotel Rangkayo Basa ) merupakan generasi ketiga setelah Muhammad Shaleh Dt.Rangkayo Basa dan Brigjen Polisi Kaharoedin Dt.Rangkayo Basa. Beliau lahir di Bukit Tinggi pada tanggal 16 Oktober 1967, sebagai orang yang mempunyai latar pendidikan yang cukup tinggi, yaitu Sarjana Ekonomi, beliau tidak tertarik pada dunia kerja kantoran, beliau lebih senang menjadi pedagang dan pengusaha, dengan memulai kariernya sebagai pedagang emas sejak tahun 1993 . Sampai saat ini usahanya terus berkembang dan sudah mempunyai beberapa cabang toko emas di kota Padang Sumatera Barat dan juga daerah lain. Keinginan beliau untuk mendirikan Hotel Syariah terwujud berkat kerja sama dengan    Sofyan Hospitality Internasional ( SHI ) yang bermarkas di Jakarta. Dari sejarah dan profil dari tokoh Datuk Rangkayo Basa yang sangat menginspirasi dan sebagai Ninik Mamak dan mengenang ketokohan Datuk Rangkayo Basa, maka Hotel ini diberi nama HOTEL RANGKAYO BASA. Konsep Syariah Hotel Rangkayo Basa Padang Hadirnya Hotel Rangkayo Basa  yang dikelola secara syariah ini diharapkan dapat menjadi syi’ar tentang kesan hotel menjadi lebih baik. Selama ini  hotel di kota Padang dan Sumatera Barat pada umumnya di nilai negatif. Hotel Rangkayo Basa diharapkan juga dapat membantu membuka lapangan kerja baru serta memenuhi kebutuhan dan permintaan kamar di kota Padang. Selain itu, Hotel muslim friendly ini juga diharapkan mengakomondasi semakin besarnya potensi wisata dikota Padang yang membutuhkan tempat menginap yang nyaman, tenang, aman dan yang pasti dijamin kehalalan dari segi menu makanannya. Manajemen Hotel Rangkayo Basa awalnya bekerja sama dengan Sofyan Hospitality Internasional ( SHI ) di Jakarta. Setelah selama lima tahun dikelola oleh manajemen Sofyaninn, maka hotel berbasis syari’ah ini sejak Juni 2018 sudah mulai dikelola sendiri, . Hotel Rangkayo Basa tetap bisa berkembang dan bersaing dengan hotel- hotel lain di kota padang dan tetap menjadi pilihan oleh para pelanggan yang selama ini sudah setia menjadi pelanggan Hotel Rangkayo Basa. Saat ini manajemen Rangkayo Basa sudah mulai mengembangkan sayapnya dengan membeli sebuah hotel yang sudah beroperasi di kota Padang Panjang,  yaitu Hotel Flaminggo dengan 44 kamar, tepatnya di Jl Sutan syahril No.411 Padang Panjang . Alhamdulillah pada Januari tahun 2020 nama Flaminggo sudah resmi di ganti dengan Hotel Rangkayo Basa Padang-Panjang. Selain itu manajemen Rangkayo Basa juga menambah properti baru, yaitu  sebuah Guest House di daerah Andalas  Padang Timur dan sudah mulai beroperasi pada Desember 2020. Sehingga total kamar yang dikelola oleh manajemen Group Rangkayo Basa saat ini berjumlah 115 kamar. Baca Juga : Sejarah Perkembangan Wisata Halal di Sumatera Barat

Mengunjungi Tempat Wisata Sumbar

Kali ini kami mencoba untuk memberikan gambaran perjalanan anda mengunjungi tempat wisata di Sumatera Barat. Kami akan mencoba merincinya dengan sederhana. Jika anda menggunakan moda transportasi udara, anda akan mendarat di Bandara Internasional Minangkabau. Lokasi Bandara ini bukan di Kota Padang, tapi lokasi Bandara Internasional Minangkabau berada di Kabupaten Padang Pariaman. Berjarak sekitar 22,6 KM dari Pusat Kota Padang, kami menyarankan anda untuk menggunakan bus pariwisata resmi seperti Bus Vircansa. Bus Vircansa sendiri adalah bagian dari Bus NPM Group yang telah berdiri sejak tahun 1937. Perusahaan Oto Bus NPM adalah perusahaan oto bus tertua di Indonesia untuk luar jawa. Berpusat di Kota Padang Panjang yang dikenal sebagai serambi mekah, tapi Bus Vircansa sendiri memiliki kantor perwakilan di Kota Padang, berada di tengah-tengah Kota Padang. Klik LIHAT PETA untuk melihat petunjuk arah ke Pool NPM dan Vircansa. Selain itu ada Operator Tour Terbaik Dunia atau World Best Halal Tour Operator ada di Kota Padang, yaitu ERA TOUR. Anda bisa menghubungi mereka dan tentu akan lebih mengasyikan bepergian bersama dengan pola perjalanan terstruktur. Namun jika anda adalah wisatawan yang suka bepergian dengan kendaraan pribadi. Jika anda berasal dari Riau, maka tentu anda akan memilih perjalanan dari Bukittinggi sekitarnya. Jika anda wisatawan Sumatera Utara yang datang ke Sumbar, anda bisa masuk melalui rute : 1. Sibolga ke Bukittinggi 2. Kota Duri-Bangkinang-Bukittinggi. 3. Padang Sidempuan-Pasaman-Bukittinggi. Jika anda wisatawan yang berasal dari Bengkulu, anda tentu akan melewati rute Muko-Muko hingga ke Pesisir Selatan dan masuk Kota Padang. Jika anda Wisatawan yang berasal dari Jambi, anda dapat masuk ke Sumatera Barat melalui rute : Muaro bungo – Dharmasraya – Sijunjung –  Solok – Kota Padang atau bisa dengan rute Sungai Penuh – Kerinci – Solok Selatan – Kabupaten Solok – Kota Padang. Itu rute yang pernah penulis lewati saat keluar atau masuk sumbar dari Provinsi tetangga. Oke, kita kembali ke rute perjalanan : Anda dapat memilih memulai berwisata dari mana saja di Sumbar karena hampir semua tempat wisata di Sumbar sangat elok di pandang mata, memanjakan selera dan membuang kepenatan rutinitas karena hampir semua perjalanan di Sumbar di hiasi oleh hutan dan air yang jernih. Wisata di Bukittinggi Hari pertama anda sebaiknya menuju Bukittinggi, terdapat banyak sekali Hotel di Kota Bukttinggi. Perlu anda catat bahwa hampir semua hotel di Bukittinggi mensyaratkan pasangan yang sudah menikah atau punya hubungan keluarga dekat saja yang bisa check in dalam satu kamar. Setelah sarapan di Hotel, anda bisa mengunjungi Kebun Binatang Kinantan yang berada dekat sekali dengan jam gadang. Anda dapat melihat beragam satwa baik yang hidup maupun telah di museumkan/diawetkan. Juga terdapat rumah adat yang berisi benda bersejarah dan buku bersejerah tentang Sumatera Barat dan Minangkabau. klik LIHAT PETA untuk mendapatkan arah ke Kinantan Zoo Bukittinggi. Anda juga dapat berkuda di Benteng fort de kock yang merupakan benteng tua peninggalan penjajah Belanda dulu. Benteng itu bisa dijadikan tempat istirahat dan menikmati segarnya udara Kota Bukittinggi. Antara pintu masuk Kinantan Zoo dengan benteng fort de kock, terdapat jembatan gantung “LIMPAPEH”, anda dapat melihat garis lurus antara Kantor Walikota Bukittinggi dengan Hotel Tua yang kini diberi nama Novotel yang dioperasikan oleh Group Accor Hotel. Lelah di kinantan Zoo anda dapat makan siang di pasa lambuang, pusat makan khas Kapau yang sangat terkenal enak dan tentu harga yang sesuai kualitas. Saya pribadi tetap berusaha makan disini jika melewati Kota Bukittinggi, namanya Kios Lambuang Pasa Lereng Bukittinggi. klik LIHAT PETA untuk mendapatkan petunjuk arah ke sana. Oh ya, jangan lupa untuk berselfie di Janjang ampek puluah. Tempat biasa kami mencoba adalah Nasi Kapau Ni Er, jika anda belum tergesa-gesa, sebaiknya makan siang di pukul 11 siang, kios lambuang itu sendiri terdiri dari belasan pedagang. Dan telah buka sejak pukul 07.30 pagi. Jika anda datang di saat setelah waktu sholat, anda harus siap antri panjang. Setelah atau sebelum makan, anda dapat sholat di Masjid Raya Bukittinggi. Dan di sekitar masjid adalah pusat pasar yang dikenal dengan pasar atas. Anda dapat membeli souvenir Bukittinggi disini. LIHAT PETA Dari masjid, anda cukup berjalan kaki menuju jam gadang. Tapi tunggu dulu, sebaiknya anda menuju lubang jepang, melihat saksi sejarah penjajahan Jepang di Indonesia. Anda akan dibawa masuk ke dalam terowongan bawah tanah yang konon dijadikan sebagai tempat penyiksaan rakyat Indonesia oleh tentara Jepang masa penjajahan. LIHAT PETA Setelah lubang jepang, anda bisa menikmati sore di Ngarai Sianok, bisa menikmati makan bebek cabe hijau yang dikenal sebagai ITIAK LADO MUDO. Atau makan kerupuk kuah sate ditaburi mi lasa khas Bukittinggi atau menikmati pensi khas danau maninjau. Malam hari anda bisa duduk bersantai di sekitaran Jam Gadang atau di sekitar lapangan kantin. Anda juga dapat menikmati wifi.id di dekat kantor Telkom Bukittinggi yang juga berderatan dengan Gereja tua di Bukittinggi yang sampai sekarang masih di pakai untuk ibadat oleh saudara-saudara kami yang nasrani. Meski Sumatera Barat adalah daerah dengan corak Islam yang kental, tapi tidak pernah ada kasus pembakaran gereja atau pelarangan orang beragama lain yang di akui negara di tanah Minangkabau. Dan bahkan satu Bupati di Sumatera Barat beragama nasrani. Itulah bentuk toleransi masyarkat minang terhadap perbedaan. Tadi adalah perjalanan satu hari berwisata di Kota Bukittinggi, apakah cuma itu? Tidak. Anda dapat mengunjungi : 1. Rumah kelahiran Bung Hatta, Proklamator dan Wakil Presiden pertama Republik Indonesia. LIHAT PETA 2. Perpustakaan Bung Hatta. LIHAT PETA 3. Jenjang Koto Gadang. LIHAT PETA 4. Pusat Souvenir Bukittinggi, LIHAT PETA   Hari Kedua berwisata di Kota Payakumbuh dan Kabupaten 50 Kota : Next Article ya 🙂 admin mau kerja lagi di dunia nyata, hehe…    

Wisata halal di Sumbar

View Sumbar malalak

Menikmati Wisata Halal Sumbar Sumatera Barat pada dasarnya sangat lekat dengan kehalalan. Falsafah hidup masyarakatnya yang Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah telah menjadi warna khas kehidupan di Sumbar. Makanya Wisata Halal Sumbar bukan sesuatu yang asing. Di Sumbar ada 19 Kabupaten/Kota yang saya pribadi telah mengunjunginya. Dari tingginya daerah pegunungan Solok Selatan hingga panasnya pantai Kepulauan Mentawai. Terjalnya Gunung Sago hingga menggilanya ombak Mentawai. Dari 19 Kabupaten/Kota di Sumbar, hanya di Kabupaten Kepualauan Mentawai terdapat cukup banyak makanan yang non halal. Penjualnya pun sudah memberikan informasi tegas di papan merk warungnya sebagai makanan non halal dengan menyebut Babi Panggang. Meski demikian, terdapat sangat banyak makanan halal di Mentawai. Tentu belum sertifikasi halal dari LPPOM MUI karena mereka adalah pedagang UMKM. Dan meski Bupati Kabupaten Mentawai bukan seorang muslim, tapi beliau sangat konsen agar penyakit masyarakat di hilangkan dari Mentawai, seperti seringnya aparat setempat merazia penginapan-penginapan dan kos-kosan agar tak ada pasangan belum halal atau kegiatan maksiat lainnya. Tapi makanan di daerah lain di sumbar hampir dipastikan halal karena kebiasaan kehidupan masyarakat sumbar yang berpegang kuat pada agama islam. Wisata Halal di Sumbar banyak tersebar, seperti : Wisata halal di Bukittinggi : Teman-teman bisa menjumpai makanan halal, lezat dan tentu tiada dua nya yaitu Nasi Kapau di pasar lereng Bukittinggi. Ingin mencoba bebek cabe hijau yang rempahnya sangat berasa dengan karakter khas masakan minang bisa di jumpai di banyak tempat seperti ngarai sianok, terdapat beberapa warung makan khas bebek hijau. Untuk destinasi di Bukittinggi ada sangat banyak tapi yang selalu menjadi icon adalah Jam Gadang Bukittinggi, ngarai sianok, lubang jepang, great wall dan lainnya.   Wisata Halal di Padang : Kota Padang kini telah banyak berubah, banyak peningkatan fasiltias publik terutama sekitar Pantai Padang yang kini telah menjadi icon tersendiri. Di Padang sendiri terdapat beberapa pantai ternama seperti Pantai Padang, Pantai Air Manis, Pantai Bungus yang biasa dipakai untuk menyebrang ke Pulau-Pulau cantik di Kota Padang. Selain destinasi Pantai, Kota Padang juga terdapat muesum Adityawarman, Tugu Gempa 2009 yang menelan ribuan jiwa di Kota Padang, wisata air lubuk minturun, treking di Gunung Padang dan Bukit nobita, melihat pesona kota tua di Pondok dan jembatan Siti Nurbaya. Tentu tak sempurna saat ke Padang tapi tidak menikmati kulinernya. Jika kamu mau menikmati masakan seafood Padang, ada sangat banyak terdapat di sepanjang Pantai Padang, silahkan saja mencoba sesuai kantong. Bagi saya sendiri, Fuja adalah pilihan utama. Disamping enak juga murah. Tapi Padang punya 3 hal yang mendapatkan award best halal tourism in the world. Ada Rumah Makan Lamun Ombak sebagai the best kuliner, Ero Tour sebagai the best operator halal dan tentunya Hotel Rang Kayo Basa sebagai Hotel Halal atau hotel syariah di Kota Padang.   Wisata Halal di Pariaman : Pariaman dulunya sangat luas. Kini sudah dimekarkan seperti Pauh IX masuk ke Kota Padang. Dan sekarang pun ada Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman. Pariaman terkenal dengan pergelaran budaya sejarah Tabuik. Pantai Pariaman yang 4 tahun belakangan di tata rapi menjadi icon pariwisata tersendiri selain Kota Padang. Pantai Pariaman yang terkenal saat ini ada Pantai Gandoriah, Pantai Cermin, Pantai Kata. Dan juga ada penangkaran penyu di Pariaman utara. Anda bisa melepas anak-anak penyu ke laut dengan membelinya di Budi Daya Penyu Kota Pariaman. Wisata kuliner di Pariaman juga memiliki karakter tersendiri dibanding daerah lain di Sumbar. Masakan olahan khas ikan yang segar menjadi ciri utama di Pariaman. Sala lauak adalah salah satu icon masakan khas pariaman selain lontong tunjang yang bisa anda dapatkan di Pasa Lambuang di Kurai Taji.   Wisata Halal di Mentawai (Halal Tourism of Mentawai island) : Mentawai dikenal dengan alam lautnya yang luar biasa indah. Ombaknya jika pada musim badai bisa mencapat 5-10 meter ini menjadi incaran turis-turis asing. Maka tidak heran, mentawai adalah satu-satunya Kabupaten yang memiliki resort terbanyak di banding Kabupaten/Kota lainnya di Sumbar. Dan pemerintah daerah mentawai memang mengandalkan turis asing dari pada turis lokal sebagai penopang wisatanya. ada tiga cara ke Mentawai : Via udara dengan Susi Air, Via laut pertama bisa pakai Kapal PELNI dan Laut kedua dengan Kapal Mentawai Fast Jika anda ingin melakukan perjalanan ke Mentawai, anda dapat mengambil jalan udara dengan memilih penerbangan dengan maskapai Susi Air. Jadwalnya pada selasa dan sabtu.  Tapi jika anda ingin melakukan perjalanan laut, anda dapat memilih menggunakan kapal milik PELNI dengan titik keberangkatan Padang di Bungus Teluk Kabung. Berangkat setip hari dengan rute yang berbeda. Berangkat malam dan sampai di Mentawai pada pagi hari. Saya sendiri lebih nyaman menggunakan kapal cepat milik swasta, Mentawai Fast. Berangkat setiap hari dengan rute berbeda. Dimana senin rabu jum’at dan minggu berangkat dari Padang tujuan Tua Pejat (pusat pemerintahan) dan sekitarnya. Sedangkan Dihari lain menujui Sikakap dan Siberut. Sedangkan spot surfing sendiri di Mentawai paling banyak berada di daerah Siberut khususnya Siberut Barat Daya. Pengalaman saya yang sudah keliling mentawai dan masuk di hampir semua resortnya. Ombak siberut Barat Daya memiliki tantangan tersendiri karena berbatasan langsung dengan Samudra Hindia. Makanan Halal di Mentawai cukup banyak tersebar, kita tidak usah ragu untuk salah masuk rumah makan karena warung makan di mentawai jika tidak halal. Pedagangnya telah memberi tanda tertentu. Jika ada sampai di Tua Pejat ada warung makan di Pangkalan Ojek sebagai langganan saya dan juga ada di Wisma Bintang. Makanan khas ikan segar olahan khas pariaman atau pesisir selatan. Penginapan di Mentawai juga ramah dengan wisatawan muslim. Harganya juga bervariasi dan relatif terjangkau. Kebijakan pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai sangat mendukung agar Mentawai menjadi destinasi wisata ramah muslim seperti membuat peraturan dilarangnya Babi berkeliaran di rumah-rumah warga, semua babi harus di buatkan kandangnya di dalam hutan. In conclusion, hehee…sok english ya. Ingin merasakan suasana alam yang betul berbasis pantai. Datanglah ke Mentawai.   – Bersambung… Saya akan menuliskan nanti pengalaman saya selama mengelili seluruh Sumatera Barat, menikmati alamnya, tempat bersejarah, makanan dan keramahan warga sumbar : – Nikmati Wisata Halal di Sijunjung – Rasakan Wisata Halal di Kabupaten Solok dengan pegunan nan luar biasa cantik – Santai berwisata halal di Kota Solok – Belajar Wisata halal di Tanah Datar dengan sejarah panjang masyarkat Minangkabau dari zaman Kerajaan –

Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia

Riyanto Sofyan

Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia adalah wadah bagi industri wisata di Indonesia yang ingin konsen ke sektor wisata halal indonesia. Salah satu the best halal destination or halal tourism in Indonesia adalah Sumatera Barat. Dan PPHI Sumbar berkomitmen untuk mewujudkan Wisata Halal Sumbar atau Wisata Halal Indonesia Ada beberapa contohj wisata halal di Indonesia yang ada di sumbar adalah : 1. Jam Gadang bukittingig 2. Pantai Padang 3. Kawasan Wisata Harau di Kabupaten 50 Kota 4. Danau Kembar di Kabupaten Solok 5. Danau Singkarak, yang nama danau ini menjadi asal muasal Tour De Singkarak 6. Danau Maninjau, terletak di Kabupaten Agam dan merupakan kampungnya Buya HAMKA, Ketua MUI Pertama 7. Pantai Gandoriah, Kota Pariaman. 8. Nasi Kapau yang terkenal berada di Bukittinggi 9. ….dan destinasi Halal Indonesia Tourism Association is the one onlye association in Indonesia. Website of Central Management of PPHI dan Ketua Umum DPP adalah Riyanto Sofyan. Halal pasti berkah !    

Halal Tourism of Indonesia and West Sumatera

Gulai Tambusu Usus Kapau Nasi Padang

West Sumatera is the best halal destination in the world or the best halal tourism in Indonesia. You can find very much masjid and halal food. PPHI Sumbar one of the best halal association.

Pengurus DPD PPHI Sumbar akan Dikukuhkan, Apa Program dan Targetnya?

PPHI sumbar

Pengurus Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI) Sumatera Barat (Sumbar) akan dikukuhkan pada Rabu, 14 November 2018 mendatang. Setelah dikukuhkan nantinya, lembaga yang bergerak dalam pariwisata halal Sumbar ini menargetkan bisa membranding Sumbar menjadi wisata halal secara bertahap. Halal dimaksud, sesuai dengan standar dan mendapatkan sertifikasi halal, mulai dari hotel, restoran serta destinasi wisata. Ketua DPD PPHI Sumbar H. Havid Dt. Rangkayo Basa SE, menjelaskan, PPHI adalah lembaga yang akan menjembatani Sumbar menjadi pariwisata halal. Targetnya agar wisatawan mancanegara dari timur tengah datang ke Sumbar. “Kita harus menjadi wisata halal yang diminati wisman Timur Tengah,” ujarnya saat jumpa pers di Hotel Rang Kayo Basa, Rabu 7 November 2018. Dijelaskannya, wisata halal memiliki prospek yang baik untuk dunia pariwisata, sebab sesuai dengan kebiasaan wisman Timur Tengah. Menurut Havid, mereka yang berwisata adalah golongan menengah ke atas, wisata bersama keluarga dalam waktu yang cukup lama dan suka belanja. Selanjutnya, setelah dikukuhkan program PPHI juga akan banyak memberikan pemahaman kepada masyarakat yang terlibat langsung dengan wisatawan. “Masyarakat, mulai dari tukang parkir hingga ke travel agen perlu diberikan pemahaman untuk ramah kepada pengunjung. Bali dan Lombok saja bisa, kita di Sumbar pasti juga bisa,” jelasnya. PPHI akan merangkul semua stakeholder yang terlibat pariwisata untuk bekerjasama dalam menjadikan Sumbar sebagai pariwisata halal. Di kegiatan yang sama, Sekretaris DPD PPHI, H Meldian STP, MM, mengatakan, Sumbar sudah mendapatkan beberapa kategori halal tingkat dunia. Penghargaan tersebut menjadi tantangan bagi PPHI untuk melanjutkan kepada sarana dan prasarana lain sehingga bersertifikasi halal. Menurutnya, saat ini masih banyak sarana dan prasarana penunjang pariwisata yang tidak mengedepankan pendukung kehalalan, seperti toilet dan musala yang terletak di pojok-pojok, kotor dan berbau. “Sarana dan prasarana itu nanti kita dorong untuk menjadi senyaman mungkin sehingga wisatawan tertarik datang,” jelasnya. Dilanjutkan Bendahara Panitia Pengukuhan DPD PPHI, Arnol Kurniawan, kedepan PPHI akan meluncurkan peta halal di sosial media, sehingga menjadi rujukan bagi wisatawan yang berkunjung ke Sumbar. “Kami akan buat peta di sosmed tempat wisata halal di Sumbar seperti butik halal, dan restoran halal dan hotel halal,” ujarnya. Jumpa pers tersebut juga dihadiri oleh Chesie Havitriani, wakil anggota bidang kelembagaan dan organisasi anggota, dan beberapa orang pengurus DPD PPHI Sumbar. Sumber : KLIK POSITIF