Mengunjungi Tempat Wisata Sumbar

Kali ini kami mencoba untuk memberikan gambaran perjalanan anda mengunjungi tempat wisata di Sumatera Barat. Kami akan mencoba merincinya dengan sederhana. Jika anda menggunakan moda transportasi udara, anda akan mendarat di Bandara Internasional Minangkabau. Lokasi Bandara ini bukan di Kota Padang, tapi lokasi Bandara Internasional Minangkabau berada di Kabupaten Padang Pariaman. Berjarak sekitar 22,6 KM dari Pusat Kota Padang, kami menyarankan anda untuk menggunakan bus pariwisata resmi seperti Bus Vircansa. Bus Vircansa sendiri adalah bagian dari Bus NPM Group yang telah berdiri sejak tahun 1937. Perusahaan Oto Bus NPM adalah perusahaan oto bus tertua di Indonesia untuk luar jawa. Berpusat di Kota Padang Panjang yang dikenal sebagai serambi mekah, tapi Bus Vircansa sendiri memiliki kantor perwakilan di Kota Padang, berada di tengah-tengah Kota Padang. Klik LIHAT PETA untuk melihat petunjuk arah ke Pool NPM dan Vircansa. Selain itu ada Operator Tour Terbaik Dunia atau World Best Halal Tour Operator ada di Kota Padang, yaitu ERA TOUR. Anda bisa menghubungi mereka dan tentu akan lebih mengasyikan bepergian bersama dengan pola perjalanan terstruktur. Namun jika anda adalah wisatawan yang suka bepergian dengan kendaraan pribadi. Jika anda berasal dari Riau, maka tentu anda akan memilih perjalanan dari Bukittinggi sekitarnya. Jika anda wisatawan Sumatera Utara yang datang ke Sumbar, anda bisa masuk melalui rute : 1. Sibolga ke Bukittinggi 2. Kota Duri-Bangkinang-Bukittinggi. 3. Padang Sidempuan-Pasaman-Bukittinggi. Jika anda wisatawan yang berasal dari Bengkulu, anda tentu akan melewati rute Muko-Muko hingga ke Pesisir Selatan dan masuk Kota Padang. Jika anda Wisatawan yang berasal dari Jambi, anda dapat masuk ke Sumatera Barat melalui rute : Muaro bungo – Dharmasraya – Sijunjung –  Solok – Kota Padang atau bisa dengan rute Sungai Penuh – Kerinci – Solok Selatan – Kabupaten Solok – Kota Padang. Itu rute yang pernah penulis lewati saat keluar atau masuk sumbar dari Provinsi tetangga. Oke, kita kembali ke rute perjalanan : Anda dapat memilih memulai berwisata dari mana saja di Sumbar karena hampir semua tempat wisata di Sumbar sangat elok di pandang mata, memanjakan selera dan membuang kepenatan rutinitas karena hampir semua perjalanan di Sumbar di hiasi oleh hutan dan air yang jernih. Wisata di Bukittinggi Hari pertama anda sebaiknya menuju Bukittinggi, terdapat banyak sekali Hotel di Kota Bukttinggi. Perlu anda catat bahwa hampir semua hotel di Bukittinggi mensyaratkan pasangan yang sudah menikah atau punya hubungan keluarga dekat saja yang bisa check in dalam satu kamar. Setelah sarapan di Hotel, anda bisa mengunjungi Kebun Binatang Kinantan yang berada dekat sekali dengan jam gadang. Anda dapat melihat beragam satwa baik yang hidup maupun telah di museumkan/diawetkan. Juga terdapat rumah adat yang berisi benda bersejarah dan buku bersejerah tentang Sumatera Barat dan Minangkabau. klik LIHAT PETA untuk mendapatkan arah ke Kinantan Zoo Bukittinggi. Anda juga dapat berkuda di Benteng fort de kock yang merupakan benteng tua peninggalan penjajah Belanda dulu. Benteng itu bisa dijadikan tempat istirahat dan menikmati segarnya udara Kota Bukittinggi. Antara pintu masuk Kinantan Zoo dengan benteng fort de kock, terdapat jembatan gantung “LIMPAPEH”, anda dapat melihat garis lurus antara Kantor Walikota Bukittinggi dengan Hotel Tua yang kini diberi nama Novotel yang dioperasikan oleh Group Accor Hotel. Lelah di kinantan Zoo anda dapat makan siang di pasa lambuang, pusat makan khas Kapau yang sangat terkenal enak dan tentu harga yang sesuai kualitas. Saya pribadi tetap berusaha makan disini jika melewati Kota Bukittinggi, namanya Kios Lambuang Pasa Lereng Bukittinggi. klik LIHAT PETA untuk mendapatkan petunjuk arah ke sana. Oh ya, jangan lupa untuk berselfie di Janjang ampek puluah. Tempat biasa kami mencoba adalah Nasi Kapau Ni Er, jika anda belum tergesa-gesa, sebaiknya makan siang di pukul 11 siang, kios lambuang itu sendiri terdiri dari belasan pedagang. Dan telah buka sejak pukul 07.30 pagi. Jika anda datang di saat setelah waktu sholat, anda harus siap antri panjang. Setelah atau sebelum makan, anda dapat sholat di Masjid Raya Bukittinggi. Dan di sekitar masjid adalah pusat pasar yang dikenal dengan pasar atas. Anda dapat membeli souvenir Bukittinggi disini. LIHAT PETA Dari masjid, anda cukup berjalan kaki menuju jam gadang. Tapi tunggu dulu, sebaiknya anda menuju lubang jepang, melihat saksi sejarah penjajahan Jepang di Indonesia. Anda akan dibawa masuk ke dalam terowongan bawah tanah yang konon dijadikan sebagai tempat penyiksaan rakyat Indonesia oleh tentara Jepang masa penjajahan. LIHAT PETA Setelah lubang jepang, anda bisa menikmati sore di Ngarai Sianok, bisa menikmati makan bebek cabe hijau yang dikenal sebagai ITIAK LADO MUDO. Atau makan kerupuk kuah sate ditaburi mi lasa khas Bukittinggi atau menikmati pensi khas danau maninjau. Malam hari anda bisa duduk bersantai di sekitaran Jam Gadang atau di sekitar lapangan kantin. Anda juga dapat menikmati wifi.id di dekat kantor Telkom Bukittinggi yang juga berderatan dengan Gereja tua di Bukittinggi yang sampai sekarang masih di pakai untuk ibadat oleh saudara-saudara kami yang nasrani. Meski Sumatera Barat adalah daerah dengan corak Islam yang kental, tapi tidak pernah ada kasus pembakaran gereja atau pelarangan orang beragama lain yang di akui negara di tanah Minangkabau. Dan bahkan satu Bupati di Sumatera Barat beragama nasrani. Itulah bentuk toleransi masyarkat minang terhadap perbedaan. Tadi adalah perjalanan satu hari berwisata di Kota Bukittinggi, apakah cuma itu? Tidak. Anda dapat mengunjungi : 1. Rumah kelahiran Bung Hatta, Proklamator dan Wakil Presiden pertama Republik Indonesia. LIHAT PETA 2. Perpustakaan Bung Hatta. LIHAT PETA 3. Jenjang Koto Gadang. LIHAT PETA 4. Pusat Souvenir Bukittinggi, LIHAT PETA   Hari Kedua berwisata di Kota Payakumbuh dan Kabupaten 50 Kota : Next Article ya 🙂 admin mau kerja lagi di dunia nyata, hehe…    

Wisata halal di Sumbar

View Sumbar malalak

Menikmati Wisata Halal Sumbar Sumatera Barat pada dasarnya sangat lekat dengan kehalalan. Falsafah hidup masyarakatnya yang Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah telah menjadi warna khas kehidupan di Sumbar. Makanya Wisata Halal Sumbar bukan sesuatu yang asing. Di Sumbar ada 19 Kabupaten/Kota yang saya pribadi telah mengunjunginya. Dari tingginya daerah pegunungan Solok Selatan hingga panasnya pantai Kepulauan Mentawai. Terjalnya Gunung Sago hingga menggilanya ombak Mentawai. Dari 19 Kabupaten/Kota di Sumbar, hanya di Kabupaten Kepualauan Mentawai terdapat cukup banyak makanan yang non halal. Penjualnya pun sudah memberikan informasi tegas di papan merk warungnya sebagai makanan non halal dengan menyebut Babi Panggang. Meski demikian, terdapat sangat banyak makanan halal di Mentawai. Tentu belum sertifikasi halal dari LPPOM MUI karena mereka adalah pedagang UMKM. Dan meski Bupati Kabupaten Mentawai bukan seorang muslim, tapi beliau sangat konsen agar penyakit masyarakat di hilangkan dari Mentawai, seperti seringnya aparat setempat merazia penginapan-penginapan dan kos-kosan agar tak ada pasangan belum halal atau kegiatan maksiat lainnya. Tapi makanan di daerah lain di sumbar hampir dipastikan halal karena kebiasaan kehidupan masyarakat sumbar yang berpegang kuat pada agama islam. Wisata Halal di Sumbar banyak tersebar, seperti : Wisata halal di Bukittinggi : Teman-teman bisa menjumpai makanan halal, lezat dan tentu tiada dua nya yaitu Nasi Kapau di pasar lereng Bukittinggi. Ingin mencoba bebek cabe hijau yang rempahnya sangat berasa dengan karakter khas masakan minang bisa di jumpai di banyak tempat seperti ngarai sianok, terdapat beberapa warung makan khas bebek hijau. Untuk destinasi di Bukittinggi ada sangat banyak tapi yang selalu menjadi icon adalah Jam Gadang Bukittinggi, ngarai sianok, lubang jepang, great wall dan lainnya.   Wisata Halal di Padang : Kota Padang kini telah banyak berubah, banyak peningkatan fasiltias publik terutama sekitar Pantai Padang yang kini telah menjadi icon tersendiri. Di Padang sendiri terdapat beberapa pantai ternama seperti Pantai Padang, Pantai Air Manis, Pantai Bungus yang biasa dipakai untuk menyebrang ke Pulau-Pulau cantik di Kota Padang. Selain destinasi Pantai, Kota Padang juga terdapat muesum Adityawarman, Tugu Gempa 2009 yang menelan ribuan jiwa di Kota Padang, wisata air lubuk minturun, treking di Gunung Padang dan Bukit nobita, melihat pesona kota tua di Pondok dan jembatan Siti Nurbaya. Tentu tak sempurna saat ke Padang tapi tidak menikmati kulinernya. Jika kamu mau menikmati masakan seafood Padang, ada sangat banyak terdapat di sepanjang Pantai Padang, silahkan saja mencoba sesuai kantong. Bagi saya sendiri, Fuja adalah pilihan utama. Disamping enak juga murah. Tapi Padang punya 3 hal yang mendapatkan award best halal tourism in the world. Ada Rumah Makan Lamun Ombak sebagai the best kuliner, Ero Tour sebagai the best operator halal dan tentunya Hotel Rang Kayo Basa sebagai Hotel Halal atau hotel syariah di Kota Padang.   Wisata Halal di Pariaman : Pariaman dulunya sangat luas. Kini sudah dimekarkan seperti Pauh IX masuk ke Kota Padang. Dan sekarang pun ada Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman. Pariaman terkenal dengan pergelaran budaya sejarah Tabuik. Pantai Pariaman yang 4 tahun belakangan di tata rapi menjadi icon pariwisata tersendiri selain Kota Padang. Pantai Pariaman yang terkenal saat ini ada Pantai Gandoriah, Pantai Cermin, Pantai Kata. Dan juga ada penangkaran penyu di Pariaman utara. Anda bisa melepas anak-anak penyu ke laut dengan membelinya di Budi Daya Penyu Kota Pariaman. Wisata kuliner di Pariaman juga memiliki karakter tersendiri dibanding daerah lain di Sumbar. Masakan olahan khas ikan yang segar menjadi ciri utama di Pariaman. Sala lauak adalah salah satu icon masakan khas pariaman selain lontong tunjang yang bisa anda dapatkan di Pasa Lambuang di Kurai Taji.   Wisata Halal di Mentawai (Halal Tourism of Mentawai island) : Mentawai dikenal dengan alam lautnya yang luar biasa indah. Ombaknya jika pada musim badai bisa mencapat 5-10 meter ini menjadi incaran turis-turis asing. Maka tidak heran, mentawai adalah satu-satunya Kabupaten yang memiliki resort terbanyak di banding Kabupaten/Kota lainnya di Sumbar. Dan pemerintah daerah mentawai memang mengandalkan turis asing dari pada turis lokal sebagai penopang wisatanya. ada tiga cara ke Mentawai : Via udara dengan Susi Air, Via laut pertama bisa pakai Kapal PELNI dan Laut kedua dengan Kapal Mentawai Fast Jika anda ingin melakukan perjalanan ke Mentawai, anda dapat mengambil jalan udara dengan memilih penerbangan dengan maskapai Susi Air. Jadwalnya pada selasa dan sabtu.  Tapi jika anda ingin melakukan perjalanan laut, anda dapat memilih menggunakan kapal milik PELNI dengan titik keberangkatan Padang di Bungus Teluk Kabung. Berangkat setip hari dengan rute yang berbeda. Berangkat malam dan sampai di Mentawai pada pagi hari. Saya sendiri lebih nyaman menggunakan kapal cepat milik swasta, Mentawai Fast. Berangkat setiap hari dengan rute berbeda. Dimana senin rabu jum’at dan minggu berangkat dari Padang tujuan Tua Pejat (pusat pemerintahan) dan sekitarnya. Sedangkan Dihari lain menujui Sikakap dan Siberut. Sedangkan spot surfing sendiri di Mentawai paling banyak berada di daerah Siberut khususnya Siberut Barat Daya. Pengalaman saya yang sudah keliling mentawai dan masuk di hampir semua resortnya. Ombak siberut Barat Daya memiliki tantangan tersendiri karena berbatasan langsung dengan Samudra Hindia. Makanan Halal di Mentawai cukup banyak tersebar, kita tidak usah ragu untuk salah masuk rumah makan karena warung makan di mentawai jika tidak halal. Pedagangnya telah memberi tanda tertentu. Jika ada sampai di Tua Pejat ada warung makan di Pangkalan Ojek sebagai langganan saya dan juga ada di Wisma Bintang. Makanan khas ikan segar olahan khas pariaman atau pesisir selatan. Penginapan di Mentawai juga ramah dengan wisatawan muslim. Harganya juga bervariasi dan relatif terjangkau. Kebijakan pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai sangat mendukung agar Mentawai menjadi destinasi wisata ramah muslim seperti membuat peraturan dilarangnya Babi berkeliaran di rumah-rumah warga, semua babi harus di buatkan kandangnya di dalam hutan. In conclusion, hehee…sok english ya. Ingin merasakan suasana alam yang betul berbasis pantai. Datanglah ke Mentawai.   – Bersambung… Saya akan menuliskan nanti pengalaman saya selama mengelili seluruh Sumatera Barat, menikmati alamnya, tempat bersejarah, makanan dan keramahan warga sumbar : – Nikmati Wisata Halal di Sijunjung – Rasakan Wisata Halal di Kabupaten Solok dengan pegunan nan luar biasa cantik – Santai berwisata halal di Kota Solok – Belajar Wisata halal di Tanah Datar dengan sejarah panjang masyarkat Minangkabau dari zaman Kerajaan –

Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia

Riyanto Sofyan

Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia adalah wadah bagi industri wisata di Indonesia yang ingin konsen ke sektor wisata halal indonesia. Salah satu the best halal destination or halal tourism in Indonesia adalah Sumatera Barat. Dan PPHI Sumbar berkomitmen untuk mewujudkan Wisata Halal Sumbar atau Wisata Halal Indonesia Ada beberapa contohj wisata halal di Indonesia yang ada di sumbar adalah : 1. Jam Gadang bukittingig 2. Pantai Padang 3. Kawasan Wisata Harau di Kabupaten 50 Kota 4. Danau Kembar di Kabupaten Solok 5. Danau Singkarak, yang nama danau ini menjadi asal muasal Tour De Singkarak 6. Danau Maninjau, terletak di Kabupaten Agam dan merupakan kampungnya Buya HAMKA, Ketua MUI Pertama 7. Pantai Gandoriah, Kota Pariaman. 8. Nasi Kapau yang terkenal berada di Bukittinggi 9. ….dan destinasi Halal Indonesia Tourism Association is the one onlye association in Indonesia. Website of Central Management of PPHI dan Ketua Umum DPP adalah Riyanto Sofyan. Halal pasti berkah !    

Halal Tourism of Indonesia and West Sumatera

Gulai Tambusu Usus Kapau Nasi Padang

West Sumatera is the best halal destination in the world or the best halal tourism in Indonesia. You can find very much masjid and halal food. PPHI Sumbar one of the best halal association.

Chesie Havitriani : kami komit dengan Hotel Syariah

Chesie Havitriani Hotel Rang Kayo Basa

Hotel Rang Kayo Basa adalah hotel berbintang pertama di Sumatera Barat yang berbasis Syariah. Hotel Syariah ini awalnya di operasikan oleh Manajemen Sofyan Hotel Jakarta. Per 2018, Hotel Rang Kayo Basa telah memiliki manajemen sendiri. Direktur Hotel Rang Kayo Basa Chesie Havitriani bertekad untuk membawa bisnis perhotelannya agar tetap menjaga nilai-nilai kebaikan dan keberkahan.

Success story : Halal itu lebih berkah

Arnold Lamun Ombak

Pada satu sesi terakhir dalam rangkaian pelantikan dan pengukuhan pengurus Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia Sumatera Barat adalah kisah sukses tiga industri yang ada mendapatkan Best Halal Destination di Sumatera Barat. Restoran Lamun Ombak yang diwakili oleh Arnold Hotel Rangkayo Basa ** diwakili oleh Direkturnya Cesy Ero Tour yang diwakilkan kepada Sianok Travel disampaikan oleh Adrian Darmawan

Sambutan dan Arahan Asisten II Gubernur Sumbar

Asisten II Gubernur Sumbar Pak Beny

Sambutan dan arahan yang diberikan oleh Gubernur Sumatera Barat dalam hal ini diwakili oleh Asisten II, memapakarkan bahwa “kehalalan adalah fitrah manusia” dalam acara pelantikan Dewan Pimpinan Daerah Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia Sumatera Barat

Sumbar masuk lima besar daerah tujuan wisata halal Indonesia

Konfrensi pers wisata halal sumbar

Padang, (Antaranews Sumbar) – Provinsi Sumatera Barat masuk lima besar daerah tujuan wisata halal di Indonesia berdasarkan data yang dihimpun oleh Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI). “Ada lima besar daerah yang menjadi tujuan wisata halal berdasarkan survei yang dilaksanakan yaitu Aceh, Sumatera Barat, Jakarta, Jawa Barat dan Lombok,” kata Ketua PPHI pusat Riyanto Sofyan di Padang, Rabu. Ia menyampaikan hal itu usai pengukuhan pengurus DPD PPHI Sumbar serta seminar pariwisata halal Sumbar dihadiri Wali Kota Padang Mahyeldi dan undangan lainnya. Oleh sebab itu ia mengingatkan pemerintah daerah ikut berperan membenahi tujuan wisata halal yang ada di Sumbar bukan hanya dari sisi kebijakan namun juga komitmen rencana aksi dan anggaran. “Belajar dari Lombok dalam mengembangkan destinasi peran pemerintah daerahnya amat kuat sehingga mau memberi subsidi pengurusan sertifikasi halal,” kata dia. Ia mengatakan ketika pemerintah berkomitmen lewat anggaran pada akhirnya yang akan mengambil manfaat juga pemerintah daerah karena akan terjadi peningkatan pendapatan asli daerah dari sektor pariwisata. Kalau bisa di pemerintah daerah ada satu pejabat yang khusus menangani wisata halal karena ini butuh suatu kompetensi khusus. Kemudian ia mengingatkan perlu ada standarisasi agar wisatawan yang berkunjung tidak kecewa. Selain itu upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan pamor wisata halal adalah pengembangan pemasaran. Malaysia yang populasi muslimnya 60 persen sudah mulai mengembangkan wisata halal sejak 1990, sementara Indonesia baru memulai pada 2012 padahal 80 persen populasi muslim,” ujarnya. Ia menilai yang dibutuhkan bukan hanya menjual merek namun juga promosi langsung wisata halal. Sementara Ketua PPHI Sumbar Havid Dt Rangkayo Basa mengatakan potensi wisata halal di Sumbar terbilang besar, apalagi sejak 2016 Kementerian Pariwisata menetapkan provinsi ini sebagai salah satu daerah tujuan wisata halal. Menurutnya pengembangan wisata halal di Sumbar memiliki potensi besar sejalan dengan falsafah adat yaitu Adat Basandi Syara Syara Basandi Kitabullah yang berarti adat berdasarkan syarak dan syara mengacu kepada Al Quran. Artinya jika potensi tersebut dikelola dengan baik tentu akan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke Sumbar seperti dari Timur Tengah, kata dia. (*) Pewarta : Ikhwan Wahyudi Editor: Mukhlisun COPYRIGHT © ANTARA 2018

Walikota Padang Sambut PPHI Bersinergi Bangun Pariwisata Halal

Pelantikan dan pengukuhan Perkumpulan pariwisata halal indonesia sumbar

Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah mengaku menyambut positif keberadaan Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia  (PPHI) Sumatera Barat (Sumbar). Hal itu dikarenakan program-program PPHI dinilai selaras terhadap program Pemko Padang khususnya dalam pengembangan kepariwisataan. Sebagaimana Padang telah memantapkan diri sebagai tujuan wisata halal dan dinilai memiliki potensi besar dalam pengembangannya ke depan. Hal itu disampaikan Walikota Mahyeldi dalam sambutannya pada kegiatan pelantikan dan pengukuhan Dewan Pengurus Pusat (DPP) PPHI Sumbar di Hotel Rang Kayo Basa, Rabu (14/11). Selaku Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Sumbar Mahyeldi pun berharap Pemko Padang dan PPHI Sumbar juga dapat bersinergi dengan upaya memerangi maksiat di Kota Padang. “Sehingga apa saja bagian dari pariwisata nantinya dapat dipastikan di samping halal juga bebas dari maksiat,” ujar Dewan Penasihat DPD PPHI Sumbar itu. Seperti diketahui, langkah Padang dalam membangun pariwisata sudah cukup terarah, terutama dalam mempercantik pantai. Sejumlah sarana dan prasarana yang dibangun melalui konsep Kawasan Wisata Terpadu (KWT) Gunung Padang dalam kurun beberapa tahun terakhir pun menjadi penyokong kemajuan pariwisata maritim bagi ibukota Provinsi Sumbar itu. Sementara itu, Ketua PPHI pusat Riyanto Sofyan mengatakan, Sumbar masuk lima besar daerah tujuan wisata halal di Indonesia berdasarkan data yang dihimpun oleh PPHI. “Ada lima besar daerah yang menjadi tujuan wisata halal berdasarkan survei yang dilaksanakan yaitu Aceh, Sumatera Barat, Jakarta, Jawa Barat dan Lombok,” kata dia usai mengukuhkan pengurus DPP PPHI tersebut. Oleh sebab itu ia mengingatkan pemerintah daerah ikut berperan membenahi tujuan wisata halal yang ada di Sumbar bukan hanya dari sisi kebijakan namun juga komitmen rencana aksi dan anggaran. “Belajar dari Lombok dalam mengembangkan destinasi peran pemerintah daerahnya amat kuat sehingga mau memberi subsidi pengurusan sertifikasi halal,” kata dia. Riyanto pun mengatakan ketika pemerintah berkomitmen lewat anggaran pada akhirnya yang akan mengambil manfaat juga pemerintah daerah karena akan terjadi peningkatan pendapatan asli daerah dari sektor pariwisata. Kalau bisa di pemerintah daerah ada satu pejabat yang khusus menangani wisata halal karena ini butuh suatu kompetensi khusus. Selanjutnya juga perlu ada standarisasi agar wisatawan yang berkunjung tidak kecewa disertai bagaimana meningkatkan pamor wisata halal sebagai pengembangan pemasaran. “Malaysia yang populasi muslimnya 60 persen sudah mulai mengembangkan wisata halal sejak 1990, sementara Indonesia baru memulai pada 2012 padahal 80 persen populasi muslim. Karena saya menilai yang dibutuhkan itu bukan hanya menjual merek namun juga promosi langsung wisata halal,” ujarnya. Sementara Ketua PPHI Sumbar Havid Dt Rangkayo Basa mengatakan potensi wisata halal di Sumbar terbilang besar, apalagi sejak 2016 Kementerian Pariwisata menetapkan provinsi ini sebagai salah satu daerah tujuan wisata halal. Menurutnya pengembangan wisata halal di Sumbar memiliki potensi besar sejalan dengan falsafah adat yaitu Adat Basandi Syara Syara Basandi Kitabullah yang berarti adat berdasarkan syarak dan syara mengacu kepada Al Quran. Artinya jika potensi tersebut dikelola dengan baik tentu akan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke Sumbar seperti dari Timur Tengah, kata dia. (dv) Sumber : IMPIANNEWS

Pengurus DPD PPHI Sumbar akan Dikukuhkan, Apa Program dan Targetnya?

PPHI sumbar

Pengurus Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI) Sumatera Barat (Sumbar) akan dikukuhkan pada Rabu, 14 November 2018 mendatang. Setelah dikukuhkan nantinya, lembaga yang bergerak dalam pariwisata halal Sumbar ini menargetkan bisa membranding Sumbar menjadi wisata halal secara bertahap. Halal dimaksud, sesuai dengan standar dan mendapatkan sertifikasi halal, mulai dari hotel, restoran serta destinasi wisata. Ketua DPD PPHI Sumbar H. Havid Dt. Rangkayo Basa SE, menjelaskan, PPHI adalah lembaga yang akan menjembatani Sumbar menjadi pariwisata halal. Targetnya agar wisatawan mancanegara dari timur tengah datang ke Sumbar. “Kita harus menjadi wisata halal yang diminati wisman Timur Tengah,” ujarnya saat jumpa pers di Hotel Rang Kayo Basa, Rabu 7 November 2018. Dijelaskannya, wisata halal memiliki prospek yang baik untuk dunia pariwisata, sebab sesuai dengan kebiasaan wisman Timur Tengah. Menurut Havid, mereka yang berwisata adalah golongan menengah ke atas, wisata bersama keluarga dalam waktu yang cukup lama dan suka belanja. Selanjutnya, setelah dikukuhkan program PPHI juga akan banyak memberikan pemahaman kepada masyarakat yang terlibat langsung dengan wisatawan. “Masyarakat, mulai dari tukang parkir hingga ke travel agen perlu diberikan pemahaman untuk ramah kepada pengunjung. Bali dan Lombok saja bisa, kita di Sumbar pasti juga bisa,” jelasnya. PPHI akan merangkul semua stakeholder yang terlibat pariwisata untuk bekerjasama dalam menjadikan Sumbar sebagai pariwisata halal. Di kegiatan yang sama, Sekretaris DPD PPHI, H Meldian STP, MM, mengatakan, Sumbar sudah mendapatkan beberapa kategori halal tingkat dunia. Penghargaan tersebut menjadi tantangan bagi PPHI untuk melanjutkan kepada sarana dan prasarana lain sehingga bersertifikasi halal. Menurutnya, saat ini masih banyak sarana dan prasarana penunjang pariwisata yang tidak mengedepankan pendukung kehalalan, seperti toilet dan musala yang terletak di pojok-pojok, kotor dan berbau. “Sarana dan prasarana itu nanti kita dorong untuk menjadi senyaman mungkin sehingga wisatawan tertarik datang,” jelasnya. Dilanjutkan Bendahara Panitia Pengukuhan DPD PPHI, Arnol Kurniawan, kedepan PPHI akan meluncurkan peta halal di sosial media, sehingga menjadi rujukan bagi wisatawan yang berkunjung ke Sumbar. “Kami akan buat peta di sosmed tempat wisata halal di Sumbar seperti butik halal, dan restoran halal dan hotel halal,” ujarnya. Jumpa pers tersebut juga dihadiri oleh Chesie Havitriani, wakil anggota bidang kelembagaan dan organisasi anggota, dan beberapa orang pengurus DPD PPHI Sumbar. Sumber : KLIK POSITIF